Kabar Kalteng

Asisten Ekbang Sri Widanarni Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi

yl
Asisten Ekbang Sri Widanarni Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi

Hai Kalteng - Palangka Raya - Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Prov. Kalteng Sri Widanarni hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubermur Kalteng, Senin (9/10/2023).

Dalam arahannya Tito mengatakan permasalahan inflasi ini harus terus ditangani karena bersifat sangat dinamis.

(Baca Juga : Wagub Kalteng Edy Pratowo Salurkan Bantuan 500 Paket Sembako Kepada Masyarakat di Desa Goha)

Asisten Ekbang Sri Widanarni Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi

“Sesuai arahan Bapak Presiden rapat pengendalian inflasi ini harus dilakukan. Dalam beberapa arahannya Presiden juga menyampaikan agar kita tetap harus terus waspada dalam menangani inflasi ini, jangan sampai kita bosan dan kemudian tidak terkendali, karena sekali tidak terkendali maka akan sulit ke depannya,” kata Tito.

Tito menambahkan kegiatan intervensi di pasar memiliki beberapa manfaat, diantaranya para penimbun barang dan para mafia pangan bisa diminimalisir baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal.

Asisten Ekbang Sri Widanarni Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat  Statistik Pudji Ismartini menyampaikan setelah persisten mengalami inflasi sepanjang Januari hingga Juli 2023, bawang putih mulai menunjukkan penurunan harga pada dua bulan terakhir.

“Pada September 2023, secara m-to-m­ bawang putih mengalami deflasi sebesar 2,71 persen dengan menyumbang andil deflasi sebesar 0,01 persen,” ujarnya.

Ia mengutarakan, setelah mengalami peningkatan pada Juli dan Agustus, harga gula pasir kembali meningkat pada September 2023 sebesar 1,39 persen (m-to-m).

“Sedangkan harga jagung pipitan di tingkat pedesaan (petani) mengalami kenaikan pada September 2023 dengan inflasi 1,41 persen. Inflasi jagung pipitan ini menyumbang andil terhadap komponen Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,0061 persen,” jelasnya.

Sementara itu, ketika berbincang dengan tim MMC Kalteng usai Rakor, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalteng Riza Rahmadi mengatakan bahan pokok di Kalteng masih aman terkendali.  "Beras medium juga harganya sudah mengalami penurunan. Kita harapkan harga beras medium bisa terus terkendali," imbuhnya. Ia juga menambahkan, Pemprov. Kalteng sudah melakukan inovasi beras subsidi untuk mengimbangi laju tren kenaikan harga beras premium. 

Turut hadir mendampingi Sri Widanarni, Unsur Forkopimda, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait.

Hadir pula secara virtual, Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG Epi Sulandari, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, Wakasatgas Pangan Polri Helfi Assegaf, Sesjamdatun Raden Febrytriyanto, mewakili Panglima TNI, Staf Ahli Tingkat II Ekonomi Keuangan Eko Nursanto, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia. (Sumber : Diskominfo Kalteng)