Kabar Kalteng

BPS Prov. Kalteng Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juni 2025

yl
BPS Prov. Kalteng Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juni 2025

Hai Kalteng - Palangka Raya - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) merilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2025 beserta sejumlah indikator strategis lainnya, Selasa (1/7/2025) bertempat di Ruang Vicon BPS Prov. Kalteng. Pemaparan disampaikan langsung oleh Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah Agnes Widiastuti, didampingi oleh Staf Ahli Gubernur (Sahli) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko.

Dalam laporannya, BPS mencatat inflasi Provinsi Kalimantan Tengah pada Juni 2025 sebesar 0,32 persen (month-to-month). Inflasi tahunan (year-on-year) tercatat sebesar 1,06 persen, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,08 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulanan dengan andil sebesar 0,21 persen yang disebabkan oleh naiknya harga bawang merah, ikan peda, dan cabai rawit, dan sigaret kretek mesin (skm). Di sisi lain, beberapa komoditas justru menyumbang deflasi, seperti beras, ikan nila, ikan patin, ikan baung dan bensin. Empat wilayah pantauan di Kalimantan Tengah mengalami inflasi (month-to-month) yaitu Kapuas (0,46%), Sampit (0,43%), Palangka Raya (0,19%), dan Sukamara (0,06%).

(Baca Juga : Sekda Prov. Kalteng Hadiri Welcome Party Gubernur Cup Kejuaraan Bola Voli Antar Klub Tingkat Nasional Tahun 2023)

BPS Prov. Kalteng Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Juni 2025

Bersamaan dengan itu, BPS juga merilis Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah yang pada Juni 2025 mengalami penurunan sebesar 1,68 persen, dari 134,29 menjadi 132,04. Penurunan ini dipicu oleh turunnya harga yang diterima petani (It) sebesar 1,40 persen, dan naiknya harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,28 persen. Dari lima subsektor, empat mengalami penurunan NTP: Tanaman Pangan (-0,28%), Perkebunan Rakyat (-2,45%), Peternakan (-0,83%), dan Perikanan (-0,51%). Hanya subsektor hortikultura yang mencatat kenaikan NTP sebesar 1,19 persen dan perikanan budidaya sebesar 1,48 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga ikut menurun sebesar 1,77 persen, dari 138,71 menjadi 136,26, mencerminkan tekanan pada biaya produksi dan daya beli petani. Dalam sektor perdagangan luar negeri, nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Mei 2025 tercatat sebesar USD 326,52 juta, mengalami penurunan 0,74 persen dibanding Mei tahun lalu. Komoditas utama ekspor tetap didominasi oleh batu bara, minyak kelapa sawit, kayu olahan, dan karet remah, dengan negara tujuan utama India, Jepang, dan Korea Selatan.

Sementara itu, impor turun drastis sebesar 68,23 persen (year-on-year) menjadi USD 0,61 juta. Barang-barang impor mayoritas berupa mesin industri, pupuk, dan aspal, dengan negara asal seperti Malaysia, Singapura, dan Tiongkok. Meskipun ekspor menurun, Kalimantan Tengah masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 14,58 juta untuk periode Januari hingga Mei 2025. Untuk sektor jasa, jumlah tamu hotel berbintang pada Mei 2025 tercatat sebanyak 44.108 orang, dengan tingkat hunian yang relatif stabil. Di sektor transportasi, jumlah penumpang angkutan udara naik 4,6 persen (year-on-year), dan volume barang meningkat 24,5 persen. Sebaliknya, angkutan laut mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar 34,1 persen, namun volume barang naik 13,9 persen.

Terkait perkembangan inflasi daerah ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Tomsi Tohir pernah menjelaskan sejumlah langkah nyata yang bisa dilakukan Pemda antara lain melaksanakan operasi pasar murah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor untuk mencegah penahanan barang, menjalin kerja sama antar daerah penghasil komoditas, menggalakkan gerakan menanam, merealisasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), serta mendukung transportasi distribusi melalui APBD. "Langkah-langkah ini harus dijalankan secara simultan, tidak cukup hanya memantau. Sinergi dan aksi di lapangan menjadi kunci," ucapnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara hybrid dari Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin lalu (30/6/2025). Data-data yang dirilis BPS serta arahan dari Kemendagri ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah, untuk terus berupaya menjaga kestabilan harga dan memperkuat daya tahan ekonomi Kalimantan Tengah di tengah berbagai tantangan ekonomi global dan domestik. (Sumber : Diskominfo Kalteng)