Kabupaten/Kota

Langkah Dinkes Barut dalam Monev TBC, Dorong Penguatan Sinergi Lintas Sektor Dapat Dukungan DPRD Barito Utara

yd
Langkah Dinkes Barut dalam Monev TBC, Dorong Penguatan Sinergi Lintas Sektor Dapat Dukungan DPRD Barito Utara
anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Bina Husada

Hai Kalteng - Barito Utara - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Utara terus menunjukkan komitmennya dalam upaya penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui pelaksanaan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program TBC Tahun 2025. Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari kalangan legislatif daerah.

Salah satu anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Bina Husada, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Dinkes dalam menggelar kegiatan tersebut. Menurutnya, Monev menjadi langkah penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam penanggulangan TBC di wilayah Barito Utara.

(Baca Juga : Pansus DPRD Selaraskan RPJPD Dengan Enam Kecamatan)

“Saya mengapresiasi Dinas Kesehatan atas inisiatif dan keseriusannya dalam menggelar Monev ini. TBC bukan hanya persoalan medis, tapi juga sosial. Maka, keterlibatan semua pihak, termasuk DPRD, sangat penting dalam mendukung program ini,” ujar Bina, Kamis (2/10/2025).

Ia menegaskan, masih tingginya angka kasus TBC di Indonesia — termasuk di Barito Utara — harus menjadi perhatian bersama. Berdasarkan data, tercatat 227 kasus TBC ditemukan di Barito Utara sepanjang tahun 2025. Kondisi ini menunjukkan perlunya langkah nyata, terkoordinasi, dan berkelanjutan untuk menekan angka penularan di masyarakat.

“Hasil Monev ini jangan hanya menjadi catatan di atas kertas, tapi harus ditindaklanjuti dengan aksi konkret, baik oleh Dinkes, Puskesmas, maupun rumah sakit. Fokus utama perlu diberikan pada investigasi kontak dan peningkatan cakupan terapi pencegahan,” tegasnya.

Bina juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan dan pendanaan untuk memperkuat pelaksanaan program TBC di daerah. Ia menyebut DPRD siap berperan aktif dalam memberikan dukungan regulasi maupun alokasi anggaran yang dibutuhkan.

“Kami di DPRD siap bersinergi, termasuk dalam penguatan regulasi dan dukungan anggaran. Promosi kesehatan dan edukasi masyarakat perlu digencarkan agar tidak ada lagi stigma dan penolakan terhadap terapi pencegahan TBC,” lanjutnya.

Ia menambahkan, Monev seperti ini sebaiknya dilakukan secara rutin dan dijadikan wadah evaluasi bersama yang melibatkan berbagai unsur, termasuk tenaga kesehatan, pemerintah desa, serta tokoh masyarakat. Dengan demikian, upaya pencegahan dan pengobatan dapat berjalan lebih efektif dan menyentuh semua lapisan masyarakat.

“TBC bisa dicegah dan disembuhkan, tetapi butuh kerja bersama. Kami yakin, dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat, Barito Utara dapat mencapai target eliminasi TBC,” pungkasnya.